Penyakit Aneh... Wanita Cantik ini doyan Nyabutin Bulu Tubuh...

Unikaneh.com - Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidaklah baik. Begitu pula pada orang-orang yang kecanduan terhadap sebuah benda atau terobsesi melakukan hal-hal tertentu, apalagi jika yang dilakukannya bersifat negatif. Seperti yang dialami wanita ini. Ia terobsesi mencabuti rambut di sekujur tubuhnya.

Wanita bernama Charlotte Starling yang berasal dari Norwich, Inggris, ini diketahui mengidap dermatillomania, obsesi untuk mencabuti rambut tubuhnya sendiri. Bahkan terkadang dia menggunakan alat-alat yang berbahaya seperti tang. Tak pelak kondisi ini membuatnya memiliki banyak luka permanen di tubuhnya.

"Ini rasanya seperti obat dan saya kecanduan karenanya. Ini juga membuat saya jadi licik dan sering berbohong karena saya akan melakukan apapun agar bisa mencabuti rambut saya dan mendapatkan kelegaan itu," kisah Charlotte seperti dilansir Daily Mail, Senin (30/9/2013).

"Namun saya bertekad ingin bisa mengendalikannya demi keluarga saya dan saya juga ingin meningkatkan kesadaran akan kondisi ini agar orang lain menganggap ini serius," tambahnya.

Ironisnya, obsesi ini dimulai karena wanita berusia 27 tahun ini ingin tampil lebih menarik. "Saya selalu terobsesi untuk mencabuti alis saya. Saya ingin bentuknya bagus dan saya bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencabuti rambut-rambut kecil itu sampai bentuknya sempurna. Seperti halnya wanita-wanita muda lainnya, saya mendambakan penampilan terbaik saya," katanya.

Namun ini berubah menjadi obsesi yang berbahaya ketika putrinya, Louise mulai masuk sekolah. Perlu diketahui jika Louise dilahirkan saat usia Charlotte baru 16 tahun, hasil hubungan dengan kekasihnya yang berusia 17 tahun. Keduanya sempat sepakat membesarkan Louise bersama. Hanya saja ketika usia Louise menginjak 18 bulan, Charlotte dan kekasihnya berpisah.

Tak berapa lama, Charlotte bertemu dengan tunangannya sekarang, Martin Thompson (36). Tapi masalah belum selesai sampai di situ. Karena Louise telah menjadi fokus hidup Charlotte sejak usianya 16 tahun maka ia tak pernah tahu caranya hidup tanpa Louise.

"Sejak umur 16 tahun pekerjaan utama saya adalah mengurus Louise. Tapi ketika ia di sekolah, saya tak tahu siapa saya dan saya pun mulai mengalami kecemasan akut," tandasnya.

Lalu pada suatu pagi, untuk menenangkan dirinya sendiri, Charlotte mulai mencabuti rambut alisnya. Tanpa sadar, hal itu telah dilakukannya selama enam jam dan ketika ia selesai melakukannya, jam menunjukkan waktu yang tepat untuk menjemput putrinya di sekolah.

"Karena seharian saya berhasil lalui tanpa serangan panik, maka saya melakukan hal serupa keesokan harinya. Ini menjadi sebuah coping mechanism. Jadi setiap hari saya akan mengantarnya ke sekolah, lalu bergegas pulang ke rumah, menutup tirai kamar dan mulai mencabuti rambut agar pikiran saya terkendali dan menjadi tenang," terangnya.

Tapi karena rambut di alisnya tak lagi bersisa, Charlotte pun beralih ke rambut-rambut di punggung jari-jarinya, lalu berpindah ke area-area lainnya jika jari-jarinya mulai berdarah.

"Saya bisa fokus untuk mencabuti satu rambut kecil selama berjam-jam. Ini memang akan berdarah tapi saya baru akan merasa lega jika saya berhasil mencabutnya," ujarnya.

Ketika putrinya pulang dari sekolah, seluruh perangkat yang Charlotte gunakan untuk mencabut rambut-rambutnya pun ia singkirkan dan ia berubah menjadi seorang ibu lagi. Charlotte juga takkan mencabuti rambut di tubuhnya jika tunangannya sedang libur kerja.

"Jadi ini hanya terjadi ketika saya sendirian, dan kecemasan itu menyerang, lalu obsesi untuk mencabuti rambut itu pun 'mengambil alih' pikiran saya," akunya.

Untuk menghindari kecurigaan dari orang-orang di sekitarnya, Charlotte tak kehabisan akal. Ia mencoba mencabuti rambut di bagian-bagian tubuh yang kerap tertutup pakaian.

"Yang paling parah dada saya. Karena saya akan mencabuti rambut-rambut kecil dari dada saya hingga bra saya penuh dengan darah. Untuk itu saya harus buru-buru mencuci dan mengeringkan baju-baju saya sebelum keluarga saya pulang," tuturnya.

Tak hanya itu, Martin tak pernah tahu ada bekas luka pada tubuh Charlotte karena tunangannya ini selalu berpakaian dan mandi dalam keadaan gelap atau tidak menyalakan lampu. "Ia tahunya saya tak begitu pede dengan tubuh saya, jadi ia tak pernah menanyakan itu," katanya.

Tiga tahun kemudian barulah Charlotte berkenan menemui dokter, tapi ia hanya disuruh untuk berhenti melakukan kebiasaan buruknya itu. Begitu pula ketika Charlotte bercerita kepada rekan-rekannya, mereka malah menertawakannya. Karena tak ada yang peduli, Charlotte pun akhirnya tak mau ambil pusing lagi.

Hingga setahun setelahnya, ibu Martin, Kathy Thompson tak sengaja melihat bekas luka Charlotte. Saat itu ia tengah berganti pakaian dan Kathy terpana melihat bekas luka di dada calon menantunya itu. Kathy pun dibuat shock ketika Charlotte memberitahukannya soal obsesi mencabut rambut yang ia miliki. Ia pun meminta sang menantu untuk mencari bantuan profesional.

"Yang paling sulit adalah mengaku pada Martin karena saya selalu menyembunyikan itu darinya. Ia pun terpukul dan memohon agar saya mencari bantuan," ingatnya.

Pada tahun 2011, Charlotte pun dirujuk ke seorang psikolog dan didiagnosis dengan kondisi yang disebut dermatillomania tadi. Martin juga berhasil membersihkan seluruh alat yang biasa digunakan Charlotte untuk mencabuti rambut-rambutnya, yang mencapai lebih dari 20 buah.

Tapi hasrat untuk mencabuti rambutnya pun belum sembuh. Di tengah keputusasaan, Charlotte menghalalkan berbagai cara untuk mencari alat yang bisa gunakan. "Saya sampai memanfaatkan rautan pensil milik putri saya, jarum hingga pisau, apapun yang bisa saya pakai untuk mencabut rambut," sambungnya.

Dan jika alat-alat itu pun tak ada, Charlotte pernah memakai tang milik Martin. Namun yang paling menyedihkan adalah ketika Charlotte sampai menumbuhkan kuku agar bisa menggunakannya untuk mencungkil rambut-rambut di tubuhnya.

Tak tega melihat tunangannya, Martin pun mengorbankan diri dan meminta Charlotte mencabuti rambut-rambut di tubuhnya, agar tubuh Charlotte tak lagi cedera. "Ia berharap jika saya mencabuti rambutnya maka saya berhenti melukai diri saya sendiri. Saya pun mulai dari punggungnya tapi ternyata itu tidak memberikan kepuasan yang sama," katanya.

Sayangnya sudah terlambat, luka-luka di tubuh Charlotte kadung terinfeksi dan perih namun ia menolak menemui dokter. Hingga akhirnya di awal tahun ini, Martin tak punya pilihan lain selain berhenti dari pekerjaannya agar bisa merawat Charlotte.

Keinginan Charlotte untuk mencabuti rambutnya pun masih menghantui tapi ia mencoba untuk melawan obsesi itu dengan mandi tanpa penerangan dan memakai baju lengan panjang. Charlotte juga tidur dengan pakaian lengkap agar ia tak tergoda untuk mencabuti rambutnya saat terjaga di tengah malam.

"Apa pendapat Sobat Tentang hal unik ini...?"

0 komentar "Penyakit Aneh... Wanita Cantik ini doyan Nyabutin Bulu Tubuh...", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar